Kaburnya Ilmu Pengetahuan dalam Pilpres
Oleh
: Nur Siti Fatimah
Bangsa
Indonesia baru saja mengadakan pesta demokrasi pada tanggal 9 Juli 2014, dalam
rangka memilih orang yang dipercaya oleh rakyat
untuk menjadi orang nomor 1 dan
nomor 2 selama 5 tahun kedepan. Pesta demokrasi
tahun 2014 dinilai hampir dari semua golongan, berjalan sukses dan masyarakat
ikut berpartisipasi secara kritis melalui ikut mencoblos maupun aktif dalam mencari informasi mengenai calon-calon
yang akan dipilih.
Tetapi yang sangat disayangkan disini, banyak lembaga
survey yang tidak bersikap netral dalam hal ini. Lembaga survey dapat
diintervensi oleh pihak yang berkepentingan. Keadaan ini sangat memprihatikan ,
jika dilihat dari segi-pendidikan. Ilmu pengetahuan yang seharusnya jadi sebuah patokan justru
dapat diintervensi. Hal ini, merupakan kemunduran dalam ilmu pengetahuan.
Persaingan yang terjadi diantara 2 kubu ini terus berlangsung hingga mereka saling
melempar quick qount mana yang paling unggul diantara 2 kubu. Kejadian ini
berlangsung terus menerus hingga banyak yang menilai bahwa kejadan ini merusak
citra ilmu pengetahuan secara tidak langsung. Banyak kalangan yang menilai hal
ini merupakan sesuatu yang sangat melanggar kode etik ilmu pengetahuan dan dapat
berakibat pada ketidak percayaan
masyarakat terhadap lembaga survey.
0 komentar:
Posting Komentar