Filsafat |
Pada dasarnya. Setiap
ilmu memiliki dua macam objek, yaitu objek material dan objek formal. Objek
material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti tubuh
manusia adalah objek material ilmu kedokteran. Adapun objek formalnya adalah
metode untuk memahami objek material tersebut, seperti pendekatan induktif dan
deduktif. Filsafat sebagai proses berfikir yang sistematis dan radikal juga
memiliki objek material dan formal. Objek material filsafat adalah segala yang
ada. Segala yang ada mencakup yang nampak dan tidak nampak. Ada yang nampak
adalah dunia empiris, sedangkan yang tidak nampak adalah alam metafisika.
Pengertian Filsafat secara umum
Filsafat dalam bahasa
inggris, yaitu: philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari
bahasa Yunani: philosophia, yang terdiri dari dua kata : philos (cinta) dan Sophos
(kebijaksanaan). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan
atau kebenaran. Orangnya disebut filosof.
Cabang ilmu Filsafat pada dasarnya
dibagi kedalam tiga cabang yaitu;
1. Ontologi
Ontologi merupakan salah
satu diantara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Dalam
persoalan ontology orang menghadapi persoalan bagaimanakah
kita menerangkan hakikat dari segala yang ada ini? Pertama kali orang dihadapkan pada
adanya dua macam kenyataan. Yang pertama, kenyataan yang berupa
materi(kebenaran) dan kedua, kenyataan yang berupa rohani(kejiwaan).
Pembahasan tentang
ontology sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab “apa” yang menurut Aristoteles
merupakan The First Philosophy dan merupakan ilmu mengenai esensi
benda.
Kata ontologi berasal dari
perkataan Yunani: On = being, dan logos = logic. Jadi ontologi adalah The theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai
keberadaan).
2. Epistemologi
Epistemologi atau teori
pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup
pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dan dasar-dasarnya serta
pertanggungjawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
Pada abad ke-5 SM,
muncul keraguan para kaum sophis, mereka meragukan akan kemampuan manusia
mengetahui realitas. Para sophis bertanya, seberapa jauh pengetahuan kita
mengenai kodrat benar-benar merupakan kenyataan objektif, seberapa jauh pula
merupakan sumbangan subjektif manusia? Apakah kita mempunyai pengetahuan
mengenai kodrat sebagaimana adanya? Sikap skeptis inilah yang mengawali
munculnya epistemologi.
3. Aksiologi
Aksiologi berasal dari
perkataan axios (Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Jadi
aksiologi adalah “teori tentang nilai”
Sedangkan arti aksiologi yang
terdapat dalam buku Jujun S. Suriasmantri Filsafat
Ilmu Sebuah Pengantar Populer bahwa
aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang diperoleh.
Dari dua definisi
aksiologi diatas terlihat bahwa permasalahan yang utama adalah mengenai nilai.
Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai
pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai dalam filsafat
mengacu pada permsalahn etika dan estetika.
Oleh : Rendy Pradana H
1 komentar:
mantap, berfilsafat merupakan gerbang bagi kita sebagai manusia untuk menemukan suatu hal yang dinamakan "KEBENARAN YANG HAKIKI"
Posting Komentar